SURABAYA: Kehadiran brigade pertanian yang dibentuk Kementerian Pertanian di seluruh Indonesia termasuk di Jawa Timur diharapkan bisa mewujudkan swasembada pangan sebagai salah satu program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto.

Wakil ketua komisi B DPRD Jawa Timur Chusni Mubarok mengatakan pihaknya menyambut baik program pemerintah yang sekarang ini sedang merealisasi keberadaan brigade pangan.

“Tentunya untuk mewujudkan swasembada pangan dibutuhkan kerjasama di lintas sektor apalagi nantinya didukung keberadaan petani milenial. Inilah yang nantinya ada di brigade pertanian,” kata dia.

“Sekarang ini di komisi B DPRD Jawa Timur dengan pihak terkait adanya brigade pertanian tersebut di Jawa Timur. Juga terpantau sudah ada pergerakan terkait brigade pangan tersebut ditingkat Polres dan kodim sudah mulai optimasi lahan(oplah) dan kegiatan-kegiatan yang bisa menunjang brigade pangan tersebut,” jelas politisi Gerindra ini, Senin 25 November 2024.

Diungkapkan pria yang terpilih dari dapil Malang Raya ini mengatakan keberadaan brigade pangan tersebut ditunjang dengan mekanisasi alat pertanian diharapkan rencana swasembada pangan tiga atau empat tahun lagi bisa terwujud.

“Jawa Timur mendukung penuh dari target swasembada pangan yang dicanangkan presiden Prabowo untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia termasuk di Jawa Timur,” tandasnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) membentuk Brigade Swasembada Pangan. Langkah ini dilakukan demi mewujudkan swasembada pangan pada 2028 seperti yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto.

Selain TNI, Brigade Swasembada Pangan juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Brigade tersebut katanya akan fokus membantu optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah.

Lewat kerja sama dengan TNI dan Kementerian PU, diharapkan indeks pertanaman bisa meningkat sehingga percepatan swasembada pangan dapat terwujud.

“Ini target kita, ini sasaran kita, jadi jelas dan target berikutnya adalah meningkatkan indeks pertanaman, tanam 1 kali menjadi 2 kali, 2 kali menjadi 3 kali. Ini akan meningkatkan produksi cepat untuk sektor pangan, khususnya padi,” kata Amran.

Kementan melalui keterangan resmi pada Minggu (24/11/2024) menerangkan bahwa estimasi penghasilan Rp 10-20 juta sangat memungkinkan diperoleh para petani muda yang bergabung dalam Brigade Pangan. Kementan sendiri telah melakukan analisis usaha tani secara rinci agar program ini dapat membuahkan hasil optimal.

Setiap Brigade yang terbentuk beranggotakan 15 orang dengan mengelola lahan 200 hektare. Mereka akan mengelola lahan selama 5 tahun agar pendapatannya optimal. (Yudhie)


Post Views: 11



Source link