DPR Sebut Ideologi Pancasila Harus Ditanamkan di Era Digital BERITA HARI INI
JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Sugiat Santoso menegaskan ideologi Pancasila harus terus ditanamkan di era digital yang sangat kuat seperti saat ini.
Menurut Sugiat, di era digital kini berbagai ideologi transnasional yang berbahaya bagi Pancasila mengepung dari segala penjuru, baik dari sisi kiri maupun kanan serta baik dari paham sosialis maupun liberalis.
“Kita punya ideologi sendiri, yaitu Pancasila, dan itu harus kita mantapkan terutama terkait semangat toleransi,” ujar Sugiat melalui keterangan yang diterima, Jumat (13/12/2024).
Semangat toleransi, lanjut Sugiat, juga merupakan bagian dari Misi Astacita Presiden Prabowo Subianto pada poin kedelapan.
Sugiat menuturkan Pancasila merupakan ideologi dengan filosofi yang sangat luhur dengan lima sila, yakni ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial.
Berbagai sila tersebut, menurut Sugiat, harus terus diterapkan dan dijaga agar Indonesia bisa menjadi sebuah negara yang sangat indah dengan keberagaman.
“Jangan sampai ideologi-ideologi transnasional yang tidak jelas kunjungannya, yang kalah luhur, kalah mulia, itu malah meresap ke kita, khususnya ke generasi muda,” tutur Sugiat.
Maka dari itu, Sugiat sangat mendukung BNPT yang telah menggelar berbagai kegiatan guna mendorong kerukunan umat beragama, salah satunya melalui Dialog Kebangsaan.
Di DPR RI, sambung Sugiat, terdapat dua bentuk dukungan yang bisa diberikan kepada BNPT untuk memperbanyak acara semacam Dialog Kebangsaan, yakni legislasi dan penganggaran.
Dalam fungsi legislasi, Sugiat menyatakan DPR RI siap memperkuat undang-undang (UU) apabila BNPT memerlukan dukungan UU guna mendorong kegiatan yang meningkatkan kerukunan umat beragama.
Pada fungsi penganggaran, Sugiat pun menegaskan, DPR RI juga siap menambahkan anggaran untuk berbagai kegiatan mulia tersebut.
“Jadi jangan sampai hanya di Karanganyar saja ada program seperti ini, harus diperbanyak,” tutup Sugiat Santoso. (Daniel)
Post Views: 31

Tinggalkan Balasan