JAKARTANEWS.COM – JAKARTA: Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid merespons positif sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang memecat Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Muhammad Bobby Afif Nasution.

Pemecatan keluarga Jokowi tersebut menurut Habib Syakur akan menjadi titik awal pembuktian, PDIP sebenarnya tak sebesar 10 tahun terakhir tanpa sosok Joko Widodo.

banner 728x90

“Saya malah melihat sikap PDIP bagus ya. Artinya semesta akan membuktikan apakah PDIP memang partai terkuat tanpa peran sosok pak Jokowi atau tidak,” kata Habib Syakur kepada para wartawan, Selasa (17/12/2024).

Habib Syakur berpendapat, sepanjang 10 tahun terakhir ini, PDIP justru adalah pihak yang sangat menikmati dampak elektoral gegara sosok Jokowi, sebab rakyat melihat harapan besar dari sosok mantan Walikota Solo tersebut untuk keberlangsungan bangsa dan negara.

“Ya kan data bisa dibaca ya. PDIP sebenarnya tak besar-besar amat, orang memilih PDIP 10 tahun terakhir itu karena melihat Pak Jokowi sebagai kader PDIP ya. Berapa pemilih Pak Jokowi, dan berapa pemilih PDIP bisa ditimbang kok,” ujar Habib Syakur.

Di sisi lain, kebesaran personal branding dan personal carracter Joko Widodo memberikan dampak elektoral kepada partai-partai yang mengusungnya, baik di Pilkada Jakarta, Pilpres 2014, bahkan Pilpres 2019 lalu.

Hal ini, tutur Jokowi, juga merupakan efek kejengahan masyarakat kepada politik di Indonesia.

“Di mana banyak kalangan elite partai politik yang melakukan tindak pidana korupsi. Bahkan di sepanjang kepemimpinan Joko Widodo, tak sedikit elite partai berlambang banteng moncong putih itu terjerat kasus korupsi,” jelas Habib Syakur.

Bahkan, lanjut Habib Syakur, alasan Joko Widodo masih bisa bertahan hingga akhir masa jabatan, sekalipun saat Pilpres 2024 kemarin, PDIP sudah mengambil jarak sangat lebar dengan sosok kadernya itu.

Habib Syakur juga mengatakan hal itu karena approval rating Jokowi masih sangat tinggi.

“Artinya kan rakyat masih suka, rakyat puas, rakyat percaya bagaimana kinerja Pak Jokowi terlepas ada ketidaksempurnaan itu menurut saya bagian dari dinamika saja ya,” tutur Habib Syakur.

Ditambah lagi pasca lepas tugas sebagai Presiden, Jokowi diisukan akan merapat partai politik lain setelah PDIP semakin ngotot untuk memecatnya dari keanggotaan partai.

“Termasuk Partai Gerindra yang membuka pintu kepada Jokowi jika ingin masuk ke partai mereka. Begitu juga Partai Golkar hingga PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Kan beberapa partai menawarkan Pak Jokowi gabung. Saya kira mereka juga berhitung secara politis juga selain aspek lain, mungkin kedekatan kebatinan ya,” ucap Habib Syakur.

Namun dengan melihat fenomena saat ini, terlebih banyak calon kepala daerah yang menang dalam Pilkada 2024 setelah didukung Jokowi pun menurut Habib Syakur menjadi catatan tersendiri.

“Ya, nanti alam akan membuktikan apakah benar PDIP bisa sebesar 2014 dan 2019 tanpa bayangan Pak Jokowi. Biar alam yang membuktikan saja,” pungkas Habib Syakur. (Daniel)


Post Views: 4



Source link