Mengobati Kerinduan Rakyat Indonesia Akan Swasembada-pangan Era Soeharto Orde-Baru Sebelum Reformasi – MAJALAH JAKARTA BERITA HARI INI
Teknokrat-wanita asli Indonesia dalam bidang Engineering Rekayasa BioTeknologi bernama: “Dr.Wage Ratna Rohaeni
1.Latar-belakang investigasi dan penulisan berita-bersambung ini.
Banyak rakyat sekarang ini skeptis dan bahkan pesimis dan tidak sedikit juga yang bahkan meremehkan dan beranggapan seolah negara ini sudah tidak ada lagi gunanya lantaran sudah tidak sesuai atau melenceng jauh dari kesepakatan awal alasan mengapa negara NKRI ini didirikan.
Sungguh sikap-negatif rakyat dan penilaian mereka ini tidak bisa disalahkan begitu saja apalagi kalau kita melihat sikap penguasa dan pemimpin yang seolah-olah tidak perduli atas nasib rakyat nya sendiri dan tidak lagi sejalan dengan kesepakatan awal konstitusi PANCASILA dan UUD1945.
Mari kita kutip dan bacakan dihadapan pembaca MJ yang budiman:
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kalau kita membaca Konstitusi-Dasar yang seharus nya semua peraturan dan sikap dari pemimpin sekaligus penguasa negeri ini tidak boleh bertentangan dengan konstitusi-dasar negara kita, tapi nyata nya dan sayang nya harus kita akui tidak lagi sesuai dengan kesepakatan awal dari alasan mengapa negara ini kita bersama dirikan (oleh founding-parents dengan dukungan rakyat) dan kita bersama pertahankan (juga dengan dukungan rakyat).
Kita bisa lihat sendiri padahal peranan rakyat selalu diperlukan tapi sayang nya Rakyat-Indonesia malah seolah hanya selalu dijadikan sekedar “keset-kaki” saja.
Dan bukankah kalau seandainya ada sekelompok-rakyat melakukan pemberontakan untuk kembalikan Pancasila dan UUD1945 sesuai kesepakatan-awal maka pemberontakan itu menjadi sah dan dibenarkan karena memang pemberontakan serta pengkhianatan terhadap kesepakatan -awal sudah dilakukan terlebih-dahulu oleh pemerintah nya sendiri melalui PengPeng(Pengusaha dan juga Penguasa)?
Maaf saja, karena fakta dan prakteknya azas-dasar Pancasila lebih-mirip sudah diganti menjadi Korporat dan Kapitalisme. Juga UUD1945 sudah diganti jadi UUD2002 melalui amandamen yang memang nyleneh alias dipaksakan (cacat-hukum) menurut banyak ahli Hukum Tata-Negara.
Alasan inilah yang membuat MJ melakukan penelusuran untuk mencari tauk kenapa kendati sudah 79 tahun Bangsa Indonesia merdeka tapi kok hanya sekedar kebutuhan pokok berupa pangan saja, negara ini seperti seolah meninggalkan rakyat nya dengan segala pengorbanan yang telah dilakukan Rakyat Indonesia. Boro-boro menjadi maju di segala bidang, negara ini malah kelihatan ngawur dan kian bertambah ngawur dari tugas dan tanggung-jawabnya.
Malahan lebih mirip terlihat negara sedang berbisnis dengan rakyat nya padahal dimodali dengan APBN (keringat rakyat) sementara keuntungannya malah masuk ke kantong-kantong Kelompok Pengusaha&Penguasa beserta kroni-kroni nya. Tentu saja tanpa kami(MJ) sebutkan siapa saja yang dimaksudkan dengan “Kelompok Pengusaha & Penguasa”.
Pertanyaan yang sangat umum ditemukan di benak seluruh Rakyat-Indonesia dalam hal ini adalah: “Kenapa semua harus import? Apalagi dijual kepada rakyat dengan harga yang semakin tidak wajar. Kenapa harus import kalau kita bisa produksi sendiri. Apalagi kita sudah punya semua modal yang kegiatan-produksi itu perlukan. Lahan, Sumber-Daya Manusia(SDM), air, matahari, dan lain-lain nya kita sudah punya semuanya dengan jumlah yang berlimpah. Bibit juga kita punya kok, apalagi setelah MJ melakukan penelusuran juga kami tulis dalam rangkaian-laporan bersambung. Sebagai laporan-perdana hasil Penelusuran-MJ dilaporkan kepada Pembaca-MJ yang budiman berikut ini…
2.Swasembada-Pangan Beras(Padi).
Langkah-awal MJ adalah “Memilih topik beras(padi) sebagai makanan-pokok sebagian-besar Rakyat-Indonesia” dan kami menemukan 1 lembaga yang sangat menarik perhatian kami, yakni: “BBPSI Padi” (Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi). Lembaga ini adalah eselon 2B di bawah BSIP (Badan Standarisasi Instrumen Padi).
Sebab kenapa kami(MJ) tertarik kepada sepak-terjang lembaga BBPSI Padi ini adalah sebagai berikut
2.1. Lembaga ini ternyata milik-pemerintah dan hierarki nya berada dibawah Kementerian Pertanian (Kementan RI).
Jadi bukan milik swasta yang kalau milik-swasta maka pastilah berorientasi hanya mencari keuntungan sebesar-besar nya.
Dahulu nya BBPSI Padi ini bernama: “Balai-Besar Penelitian Tanaman Padi”. Kantor pusat BBPSI Padi berada di Sukamandi-Subang. Lembaga ini memiliki 2 kantor cabang yakni di Kuningan dan Muara, yang dikenal sekarang IP2SIP Kuningan dan IP2SIP Muara-Bogor.
2.2. Lembaga ini dipimpin oleh Putra-Putri Bangsa-Indonesia. Tidak ada campur-tangan asing.
Dan ternyata lembaga BSIP ini dikomandani oleh Dr. M. Thamrin. Dibawah kepemimpinan beliau, BBPSI Padi mampu mengawal pembangunan Seed Center dengan baik pada tahun 2024 ini, sebagai wujud nyata mendukung ketahanan pangan menuju pengokohan penyediaan benih sumber tanaman padi se-Nasional.
Keseriusan beliau dalam penyediaan varietas unggul baru padi juga tercermin dengan menempatkan SDM handal dalam memperkuat kinerja BBPSI Padi. Salah satunya adalah IP2SIP Muara yang merupakan Instalasi Pengujian dan Penerapan Standar Instrumen Pertanian sebagai cabang kantor untuk pengujian dan penerapan standar instrument tanaman padi.
Dr. M. Thamrin mengadakan gebrakan baru Dimana beliau menempatkan pemimpin bagi IP2SIP Muara seorang Wanita muda dan energik yang bukan kaleng-kaleng untuk sebuah Kantor IP2SIP (kantor cabang BBPSI Padi) satu-satunya instalasi di perkotaan yang memiliki luas areal sawah 30 ha ditengah-tengah kota Bogor.
Sehingga, saat ini IP2SIP Muara dipimpin seorang Srikandi(Ksatria-Wanita) dalam bidang akademis dan engineering (perakitan untuk varietas unggul padi) dengan sederet prestasi yang mengagumkan alias mengundang decak-kagum dari Pembaca-MJ yang budiman.
Adalah seorang teknokrat-wanita asli Indonesia dalam bidang Engineering Rekayasa BioTeknologi bernama: “Dr.Wage Ratna Rohaeni”. Beliau menuntut ilmu dan dengan sangat-sukses meraih gelar S1, S2 dan S3 sebagai berikut ini…
2.2.1.S1: Lulus dari IPB (Intitut Pertanian Bogor) dalam bidang-teknik(engineering): “Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih”;
2.2.2.S2: Lulus dari IPB dalam bidang-teknik: “Pemuliaan dan Bio-Teknologi Tanaman”;
2.2.3.S3: Lulus dengan predikat TERBAIK(Cum Laude), dengan IPK 4.0 (SEMPURNA).
Lulusan Doktor termuda dan tercepat dalam sejarah IPB (Institut Pertanian Bogor). Padahal untuk menyelesaikan sektor-ilmiah penelitian lapangan dan laboratorium dalam waktu 23 bulan saja, tentu saja hanya bukan sembarang-insinyur yang bisa melakukan nya.
Judul Disertasi nya adalah: “Studi Fiksasi Karakter Kandungan Zinc Tinggi Pada Populasi Turunan Padi Biofortifikasi Serta Variabilitas Ekspresinya Pada Lahan Tadah Hujan”.
2.2.4.Selain yang sudah kami ceritakan di atas, ternyata beliau juga sudah menghasilkan puluhan karya tulis ilmiah di jurnal nasional dan internasional sejak diterima PNS tahun 2010 yang dapat dilihat di dunia internet. Dan karya terbarunya adalah 3(tiga) penulisan-ilmiah dan bahkan juga sudah dipublikasikan ke manca-negara (internasional), yakni…
2.2.4.1.Publikasi Q2 di Sabrao mengenai: “Asam fitat padi Zn tinggi”.
2.2.4.2.Publikasi Q3 di Biodiversitas mengenai: “Keragaman Genetik dan Pola Akumulasi Zn pada beberapa organ padi”.
2.2.4.3.Jurnal Sinta 2 di Jurnal AGRO mengenai: “Zn pada beras berwarna”.
IP2SIP Muara ini menghasilkan bibit-unggul “Padi bernutrisi”.
Tanpa perlu import bibit apalagi import beras, seharusnya Indonesia mampu memproduksi sendiri baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk di export.
2.3.”The right-man behind the gun” adalah ungkapan yang cocok untuk tokoh-pemimpin nya dan BSIP sama-sekali bukan berjuang dari nol melainkan sudah jauh berjuang dengan penelitian-penelitian nya dan memang sudah ada hasil-nyata nya.
Sebagaimana yang sudah kami jelaskan, tokoh yang satu ini adalah tokoh yang sempurna untuk mengemban tugas membuat NKRI bisa kembali swasembada-padi. Kita bisa sama-sama lihat bagaimana sedari awal studi dan karir nya, tokoh ini mengawal dari menggeluti bidang yang sangat fokus mengarah kepada target NKRI bisa swasembada-padi. Silahkan lihat subject dari 2.2.1 sampai 2.2.3 dan juga tulisan-ilmiah(journal) 2.2.4.1 sampai 2.2.4.3. Semua subject yang beliau geluti benar-benar bagaikan rantai-subject yang mengerucut(fokus) ke arah target padi sebagai produk yang diperlukan oleh NKRI untuk membuat NKRI kembali menjadi swasembada-padi dan bahkan bersaing di pasar-dunia. Dan beliau juga sudah membuktikan dengan produk-produk hasil-riset nya.
BBPSI Padi walaupun tugas utamanya sudah tidak penelitian lagi, namun keseriusannya dalam mendukung program Pemerintah Pusat terutama program swasembaga pangan berkelanjutan dan juga pengentasan stunting nasional, sudah menghasilkan 4 varietas unggul baru yang memiliki keunggulan secara genetic berkandungan Zn tinggi. secara nasional VUB padi untuk pencegahan stunting baru dirilis oleh BBPSI Padi, BSIP, Kementerian Pertanian. 4 VUB tersebut adalah Inpari IR Nutrizinc yaitu padi yang Zn tinggi untuk lahan sawah irigasi, Inpago 13 Fortiz yaitu padi adaptif untuk lahan kering gogo, Inpara 11 Siam HiZinc dan Inpara 12 Mayas yaitu yang adaptif untuk lahan rawa pasang surut. Produk-produk hasil perakitan/ pemuliaan Dr. Wage Ratna Rohaeni yaitu Inpari IR Nutri Zinc dan Inpara 12 Mayas. Beliau juga turut aktif dalam pengembangan 2 varietas Zinc lainnya (Inpago 13 Fortiz dan Inpara 11 Siam HiZinc). Saat ini beliau sebagai leader investigator pada project hibah Harvest Plus untuk standardisasi padi biofortifikasi nasional. Sebanyak Delapan(8) galur harapan padi Zn tinggi dengan tambahan keunggulan lainnya yakni asam fitat-rendah (untuk meningkatkan daya serat Zn pada tubuh manusia), dan juga turunan beras aromatik (wangi selain ber nutrisi-tinggi), dengan tujuan agar rasa lebih pulen dan memiliki cita rasa enak dan aromatik dengan tetap memiliki potensi hasil > 9 ton/ha (sesuai dengan Batasan minimal pelepasan varietas unggul baru untuk sawah irigasi).
Ini adalah hasil-riset dari BSIP Kementerian Pertanian dan masih terus dikembangkan. Kebanggaan kinerja anak bangsa asli Indonesia tanpa campur tangan asing, diperlihatkan melalui kinerja BBPSI Padi dan dan para SDM handalnya. Teknologi hasil anak bangsa juga diperlihatkan pada show-window berbagai Varietas unggul yang diperlihatkan di Display Varietas Unggul di IP2SIP Muara-Bogor.
Apakah anda penggemar masakan India atau Arab? Kalau demikian, Anda pasti tahu Beras Basmati yang sampai sekarang selalu hasil import padahal sudah dikembangkan oleh IP2SIP Muara (Bogor)
yang dikomandani oleh DR.Wage Ratna Rohaeni bernama: “Baroma”.
Apakah anda penggemar masakan Jepang (dengan Sticky-Rice atau nasi super-pulen) yang berasnya selalu saja hasil import? IP2SIP Muara (Bogor) ternyata juga sudah mampu membuat nya. Sekali lagi seharusnya kita tidak lagi harus import melainkan memproduksi sendiri secara domestik sepenuhnya baik untuk kebutuhan import maupun untuk di export.
Dan sekali lagi BSIP juga sebagai Lembaga pemerintah eselon 1 dibawah Kementerian Pertanian selalu berkomitmen akan terus menghasilkan varietas-unggul baru untuk digunakan Rakyat-Indonesia melalui kinerja BBPSI Padi dan Instalasi-Instalasi Pengujian standar intrumen padi. Wabil-khusus IP2SIP Muara terlihat sebagai IP2SIP panutan untuk Intalasi-instalasi lainnya yang selalu mengedepankan pentingnya kolaborasi, penting pendekatan teknologi yang sudah melalui serangkaian standardisasi, dan juga memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengujian untuk memperoleh teknologi yang siap didaratkan ke Masyarakat pertanian.
3.Kesimpulan, harapan kami dan penutup episode-berita ini.
Demikian untuk berita dan laporan kami kali ini. Pembaca MJ pasti sudah ingin tahu seperti apa varietas-unggul dari padi dan beras hasil riset anak-bangsa dari lembaga yang satu ini (BBPSI Padi- BSIP). Nantikan berita dan laporan kami selanjutnya yang berjudul: “Padi bergizi pencegah stunting”.
Semoga saja pemerintah cukup cerdas dan cukup waras untuk menyadari bahwa Indonesia sama-sekali bukan tidak-memiliki kemampuan untuk swasembada-pangan khusus nya swasembada-padi. Dan semoga pemerintah tidak hanya omon-omon tentang janji kampanye nya “Demi rakyat” tapi fakta nya “Demi Aseng” atau “Import saja semua nya daripada pusing dan repot… Tokh pembayarannya tinggal dibebankan kepada rakyat(pajak)”.
Rakyat-Indonesia yang cerdas memang sudah lama menilai bahwa pemerintah beserta pejabat-pejabat nya cuman terdiri dari orang-orang yang “Malas mikir”, “Mau gampang nya saja”, yang penting “Dapat komisi” dengan kepentingan-rakyat sengaja dibuat hanya prioritas nomor-sekian saja. Alias seolah: “Tidak-perduli dengan kepentingan rakyat nya” yang penting balik-modal karena ongkos untuk mendapatkan jabatan mereka juga sangat-mahal sudah mereka korbankan.
Namun fakta terlihat di lapangan bahwa masih banyak SDM handal yang sudah dimiliki Indonesia dan berada didalam pemerintahan yang sangat peduli pada terwujudnya ketahanan pangan, pengentasan stunting melalui pendekatan yang efisien dan efektif seperti melalui padi bernutrisi Zn, dan berfikir kritis mencarikan Solusi bagi pemerintah dengan berbagai inovasi teknologi untuk peningkatan produksi asli hasil pemikiran anak bangsa.
Jangan sampai anak-anak muda berbakat di Indonesia tidak dikenal oleh pemimpin negeri ini. Saatnya berdayakan SDM handal asli Indonesia baik untuk memenuhi kebutuhan domestic(dalam negeri) maupun untuk bersaing dalam perdagangan pasar-internasional dengan melibatkan petani dalam negeri untuk kegiatan produksinya.
Tinggalkan Balasan