Pergerakan Keluar Masuk Nataru Tinggi, Daerah Rawan Laka Lantas di Jawa Timur Perlu Diwaspadai BERITA HARI INI
SURABAYA-Anggota komisi D DPRD Jawa Timur Nurul Huda mengatakan tingginya pergerakan keluar masuk di Jawa Timur khususnya di nataru akan berdampak rawan ada peningkatan laka lantas.
“Tentunya ada peningkatan laka lantas tiap tahunnya. Perlu ada upaya pihak-pihak terkait untuk meminimalisir agar tak ada laka lantas,” ujar politisi PPP ini, Selasa (24/12/2024).
Caranya, kata dia, perlu ada pemeriksaan terhadap moda transportasi publik untuk melakukan pengecekan kesiapannya dalam melayani masyarakat untuk mudik di nataru.
“Pemeriksaan massal terhadap kondisi roda atau rem kendaraan publik layak jalan apa tidak. Selama ini minim, sehingga perlu dimaksimalkan ke depannya,” lanjutnya.
Yang ke dua, lanjut Nurul Huda, perlu ada patroli di tempat- tempat
tertentu yang rawan kecelakaan.
” Waktu kami sidak di Pasuruan, kami sampaikan hal tersebut mengingat di wilayah tersebut ada jalan sempit dan rawan laka lantas. Perlu ada penempatan petugas jaga di tempat rawan laka lantas,” tutur pria asal Madura ini.
Nurul Huda menambahkan, pihaknya berharap segala macam upaya maksimal harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait sebagai upaya untuk menekan adanya laka lantas saat nataru nantinya.
Sekedar diketahui,Jawa Timur menjadi asal dan tujuan pergerakan terbesar. Artinya yang keluar dari Jawa Timur sebanyak 18,67 juta sedangkan yang masuk ke Jawa Timur sebanyak 17,46 juta.
Dari data dishub Jawa Timur diketahui kalau pengguna angkutan moda darat (bus) diperkirakan mencapai 2,8 juta orang, kereta api 2,399 juta orang,
1,65 juta orang udara, laut 442 ribu orang, penyeberangan 914 ribu
orang.Total 8,2 juta orang yang menggunakan angkutan umum. Jumlah ini naik 31 persen dari tahun lalu.(yudhie)
Post Views: 13
Tinggalkan Balasan