SURABAYA- Anggota komisi D DPRD Jawa Timur Siadi mengatakan pihaknya mengingatkan waspada laka lantas saat nataru nantinya, mengingat akan ada peningkatan pergerakan sekitar 2,82 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan Jawa Timur akan jadi daerah dengan titik keluar masuk tertinggi.

“Maka dari 2,82 persen itu, 107 juta pergerakan di tahun lalu akan menjadi 110 juta lebih pergerakan kendaraan tahun ini dan Jawa Timur akan menjadi daerah asal tertinggi. Berarti akan banyak kendaraan yang bergerak keluar dan masuk Jawa Timur sehingga patut ditingkatkan kewaspadaan adanya laka lantas tinggi. Harus ditekankan kehati-hatian untuk itu” katanya, Minggu 22 Desember 2024.

banner 728x90

Politisi Golkar ini mengatakan bahwa puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 21 dan 28 Desember. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. Pria asal Malang ini kembali mengingatkan kepada masyarakat saat nataru agar waspada akan kondisi cuaca ekstrem yang melanda di sejumlah daerah di Jawa Timur.

“Kepala BMG Pusat Ibu Dwikorita sudah mengingatkan kalau Jawa Timur masuk bencana hidrooseanografi. Intensitas curah hujan tinggi, angin kencang dan arus laut kencang ini membahayakan transportasi. Massa angkutan Nataru akan terkena dampak ini karena berlangsung hingga Februari mendatang,” ujarnya.

Satib mengatakan saat nataru, yang perlu diantisipasi yaitu curah hujan tinggi maka perlu diassesment jalur-jalur alternatif.”Kemudian jangan lagi ada kecelakaan di perlintasan sebidang. Ini jadi sorotan Pak Kapolda yang berharap zero accident di perlintasan sebidang,” tutupnya.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat asal Jawa Timur mencapai 18,67 juta orang. Sedangkan Jatim juga menjadi tujuan pergerakan terbanyak yakni 17,46 juta orang. Keduanya menduduki peringkat pertama nasional. (Yudhie)


Post Views: 2



Source link