EDISIMEDAN.com,  MEDAN– Curah hujan yang tinggi dan meluapnya beberapa sungai di Kota Medan menyebabkan bencana banjir yang meluas, Rabu (27/11). Hingga kini, 21 kecamatan dilaporkan terdampak, dengan Kecamatan Helvetia, Sunggal, dan Medan Johor menjadi wilayah yang paling parah.

Banjir ini memaksa ratusan warga meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Kampung Aur dan beberapa kawasan di Medan Johor bahkan terendam hingga setinggi pinggang orang dewasa, memutus akses jalan utama dan melumpuhkan aktivitas warga.

Kepala Dinas Kominfo Medan, Arrahman Pane, menjelaskan banjir ini tidak hanya disebabkan oleh hujan deras, tetapi juga oleh meluapnya sejumlah sungai besar, termasuk Sungai Belawan dan Sungai Si Biru-biru.

“Debit air yang meningkat tajam dari sungai-sungai sekitar menambah volume air banjir. Wilayah seperti Kelambir dan Pinang Baris di Sungai Belawan, serta Medan Johor di Sungai Si Biru-biru, kini dalam kondisi kritis,” katanya.

Tim gabungan dari pemerintah daerah, BPBD, dan relawan masih berjibaku di lapangan, mengevakuasi warga dan mendirikan posko darurat. Sementara itu, pemerintah daerah terus mengimbau warga di sepanjang bantaran sungai untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika air terus naik.

“Saya sudah menginstruksikan kepada para kepala lingkungan (kepling) agar mengingatkan warganya melalui berbagai saluran komunikasi. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tambah Arrahman.

Rasa sedih dan haru menyelimuti suasana dilokasi banjir. Banyak warga yang kehilangan harta benda, sementara anak-anak kecil tampak dievakuasi ke tempataman. “Kami tidak tahu harus bagaimana lagi. Semua barang habis terendam air. Yang penting sekarang kami selamat,” ujar Siti Aisyah, salah satu warga Medan  yang rumahnya sudah dipenuhi air banjir. (Red)

 

 


Post Views: 29



Source link