Wajib Kunjungi Museum Agar Lebih Paham Sejarah Jakarta BERITA HARI INI
JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta memiliki program wajib bagi pelajar untuk mengunjungi museum. Program tersebut mulai diberlakukan di sekolah dengan tujuan agar siswa lebih paham tentang sejarah, terutama mengenai terbentuknya Kota Jakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DKI untuk mereakisasikan program tersebut. “Jadi, sekolah melaksanakan program kunjungan ke sejumlah museum di Jakarta agar siswa lebih tahu tentang sejarah,” kata Sarjoko di Jakarta, Selasa (31/12). Hal itu disampaikan usai Sarjoko mengikuti acara napak tilas bertajuk ‘JeJAKI’ sebagai langkah inovatif dalam meningkatkan pemahaman terkait sejarah Jakarta.
Acara ‘JeJAKI’ merupakan rangkaian dari perayaan Tahun Baru 2025 sekaligus menyambut usia lima abad Kota Jakarta yang jatuh pada tahun 2027. Pada kegiatan napak tilas tersebut, ratusan pejabat Pemprov DKI Jakarta dipimpin Pj Gubernur Teguh Setyabudi menggunakan sepeda ontel melakukan konvoi mengunjungi sejumlah museum di Jakarta.
Menurutnya, kegiatan mengunjungi sejumlah situs bersejarah di Jakarta ini merupakan langkah yang sangat baik untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi muda. “Ini adalah media yang sangat efektif untuk kita semua, terutama teman-teman dari Pemprov DKI Jakarta, untuk melihat kilas balik terkait perjalanan Kota Jakarta,” ujar Sarjoko.
Ia menambahkan, kegiatan menapaki kembali jejak sejarah Jakarta sangat relevan mengingat Jakarta akan segera memasuki usia 500 tahun. “Kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk membangkitkan kecintaan masyarakat, terutama generasi muda, terhadap Kota Jakarta,” terangnya.
Sarjoko menjelaskan, saat ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta memiliki program wajib bagi pelajar untuk mengunjungi museum. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Kebudayaan agar para peserta didik dapat belajar langsung dari sumber sejarah dan memahami bagaimana Jakarta terbentuk.
“Jadi siswa dan siswi diberikan kesempatan untuk melihat dan berkunjung dan belajar terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesejarahan di Jakarta,” pungkasnya. (Joko)
Post Views: 32
Tinggalkan Balasan